Raja Ampat, Hidden Paradise in Indoensia (My bucket Traveling List)

Ini merupakan satu dari sekian banyak list yang masuk dalam bucket list traveling saya. tapi sebelum kesana saya harus mengumpulkan informasi bagaimana caranya untuk sampai kesana dengan budget murah ala backpacker dan tempat apa saja yang wajib dikunjung.
Saya mengumpulkan beberapa informasi dari berbagai sumber, dan tujuan saya menyimpannya di dalam blog saya adalah untuk memudahkan saya mengingat dan membaca kembali dan menambahkan informasi terbaru mengenai Raja Ampat. Namun apabila ini bisa berguna untuk teman-teman semua yang membutuhkan informasi mengenai destinasi tujuan yang sama.

Ini saya dapat dari link detik travel, untuk rencana itinerary 3 hari 2 malam di sana.Untuk tempat-tempat yang bisa dikunjungi. Saya sengaja tidak upload photo-photonya karena itu merupakan hak cipta orang lain. Saya akan upload photo yang saya ambil sendiri setelah saya melakuakan perjalanan kesana.
Raja ampat selalu menjadi perbincangan di antara para traveler, namun dengar-dengar budget kesana itu mahal sekali. Sama dengan biaya perjalanan ke luar negri, waduh.. masih di Indonesia kok mahal.. maka dari itu saya berencana untuk backpacker saja, bersusah-susah dahulu berseneng-senang kemudian, abis itu susah lagi duitny abis..hehe

Berikut list nya :
1. Hari 1 pagi: Fish Feeding di Sawing Rai
Perjalanan pesawat ke Sorong biasanya dilakukan malam hari dan tiba pada pagi hari di Ibukota Provinsi Papua Barat itu. Begitu tiba di Sorong, perjalanan pun masih harus dilanjutkan naik kapal selama paling cepat 1 jam dengan kisaran harga mulai Rp 120 ribu. Harga tersebut tergantung kapalnya, mau yang cepat atau lebih lama.

Kemudian, karena badan yang belum fit maka baiknya jangan main air dulu. Di hari pertama, kamu bisa menuju Pulau Sawing Rai yang merupakan salah satu dari empat pulau terbesar di Raja Ampat. Di sanalah, kita bisa mencoba aktivitas seru, fish feeding!

Fish feeding dilakukan di dermaga kecil yang terbuat dari kayu. Kegiatan ini adalah memberi makan ikan dengan cara melumurkan adonan terigu ke jari-jari tangan. Lalu, celupkan ke dalam air dan seketika ikan berwarna-warni akan menghampiri.

Rasanya, begitu geli ketika ikan-ikan tersebut mencaplok adonan terigu dari jari kamu. Airnya yang jernih, membuat kamu akan jelas melihat ikan-ikan yang sungguh menggemaskan. Jangan lupa bergaya di depan kamera ya!

Fish Feeding menjadi salah satu aktivtas seru di Sawing Rai. Harga untuk mencobanya pun tak mahal, sekitar Rp 100 ribu per orang.

2. Hari 1 siang: Diving/snorkeling di Arborek
Selesai dari Sawing Rai dan istirahat cukup, kini saatnya menuju Pulau Arborek. Pulau ini menjadi salah satu yang paling diincar traveler di sana. Sebabnya, seluruh permukaan tanah di Pulau Arborek adalah pasir putih. Wow!

Jarak dari Sawing Rai ke Pulau Arborek sekitar 45 menit. Di Pulau Arborek, bagi kamu yang bisa diving dan punya lisensi diving, dapat menuju Manta Point. Inilah suatu kawasan di tengah laut yang isinya ikan-ikan manta dengan ukuran besar.

Kamu harus menyelam sampai kedalaman 10 meter untuk bisa bertemu ikan manta. Mereka pun sungguh jinak, bahkan suka 'menari' di atas gelembung air yang keluar dari alat selam. Menggemaskan!

Bagi yang tak bisa diving, tak perlu khawatir. Di dekat pantai di sekitar Pulau Arborek, kamu bisa snorkeling untuk melihat terumbu karang dengan aneka rupa dan warna. Bahkan, ada beberapa terumbu karang yang bentuknya seperti meja!

Aneka ikan laut juga mudah terlihat karena airnya yang sangat jernih. Tak terhitung, berapa banyak ikan badut atau yang populer dipanggil ikan nemo berseliweran kesana kemari. Jangan kaget juga, kalau melihat bintang laut yang ukurannya besar-besar!

Untuk paket diving, sebenarnya ada banyak operator tur di Pulau Arborek atau di Waisai. Harganya mulai kisaran Rp 500 ribu per orang, untuk 1-4 kali diving dan sudah termasuk alat selam serta boat. Tergantung kamu, mau berapa kali diving dan di mana saja.

3. Hari 1 sore: Belanja suvenir di Waisai
Waisai adalah ibukota Kabupaten Raja Ampat, yang sekaligus satu-satunya kota di sana. Di sana terdapat Pantai Waisai Torang Cinta atau biasa disebut Pantai WTC yang menjadi tempat bermain bola atau nongkrong-nongkrong pemuda setempat saat sore hari. Nah di dekatnya, banyak toko suvenir lho!

Salah satunya adalah toko bernama The River of Raja Ampat 'Art Shop'. Di sini banyak terjaja oleh-oleh khas Raja Ampat, dari kalung yang terbuat dari kerang, patung-patung, ukiran kayu, kaos, gantungan kunci, sampai topeng raksasa!

Harganya pun mulai ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Beberapa suvenir yang paling khas adalah patung raksasa seharga mulai dari Rp 300 ribu sampai 1 juta. Patungnya bisa mencapai tinggi dan lebar satu meter lho! Tenang, bisa diantar ke rumah sesuai permintaan kalau repot bawanya.

Yang lain, ada Kalung Raja Kofiau yang berbentuk bulat dan besar. Di bagian tengahnya terdapat tengkorak kepala anak anjing. Harganya paling mahal, Rp 3 juta.

Jangan datang ke toko-toko suvenir di sana terlalu sore. Sebab, biasanya pukul 17.00 WIT sudah banyak yang tutup. Puas belanja, bisa mampir ke Pantai WTC untuk melihat sunset yang ciamik!

Malam hari, kamu bisa tidur di beberapa homestay di Waisai yang dipatok dengan banderol mulai RP 350 ribu per kepala. Beberapa resor seperti Waiwo Dive Resort, Waisai Beach Hotel, Arcopora atau King Dolphin. Harga per malamnya dari kisaran Rp 450 ribu per kepala.
4. Hari 2 pagi: Diving/snorkeling di Waisai
Awali hari kedua kamu di Raja Ampat dengan aktivitas seru, yakni diving di Waisai. Tepatnya, di Waiwo Dive Resort yang menyediakan jasa untuk diving.

Tak jauh dari Waiwo Dive Resort, kamu bisa menyelam untuk melihat 'surga' Raja Ampat. Selain terumbu karang dan aneka ikan, mahluk bawah laut yang spesial di sana adalah hiu karpet!

Dari namanya saja, bisa bikin penasaran. Hiu ini memang berbeda dengan hiu-hiu lainnya. Sebab, bentuknya rata dan terdapat rumbai-rumbai di bagian mulutnya yang terlihat seperti karpet saja. Satu lagi, hiu ini hanya berada di dasar laut dengan kedalaman 20 meter.

Bagi yang tak bisa diving, kamu bisa snorkeling di sekitar perairan Waisai. Dengan snorkeling saja, sudah bisa bikin kamu lupa daratan. Waiwo Dive Resort pun menyediakan jasa paket menyelam dan snorkeling.
5. Hari 2 siang: Berpetualang ke Pianemo
Ada tiga gugusan kepulauan karang yang jadi juara di Raja Ampat. Pertama adalah Wayag, lalu Kabui dan terakhir Pianemo. Jika belum punya biaya untuk ke Wayag atau Kabui (karena sewa kapalnya cukup mahal) kamu bisa lebih dulu menuju Pianemo.

Dari Waisai, lokasinya sekitar 2 jam naik kapal atau speedboat. Pemandangan di Pianemo sudah cukup membuat takjub. Bayangkan, dalam satu kawasan luas di atas laut, terisi pulau-pulau karang yang bentuknya beragam. Bahkan, ada batu yang ukurannya kecil mungkin dua kali ukuran bola sepak di tengah laut!

Kamu bisa menjelajahi tiap pulau yang ada di Pianemo. Gradasi air lautnya yang berwarna kehijauan, bikin tangan tak bisa lepas dari kamera untuk menjepretnya.

Di Pianemo, ada dua kegiatan yang bisa kamu coba yakni snorkeling atau trekking. Jika punya nyali lebih, cobalah untuk trekking di sana karena pulau-pulaunya tidak berpenghuni manusia.

Kamu bakal membuka jalur dan menelusuri semak belukar. Jangan kaget kalau bertemu biawak atau melihat burung elang yang merupakan penghuni pulaunya. Begitu tiba di atas, lanskap gugusan pulau karangnya pun terlihat sungguh cantik. Ah, sekali datang ke sini rasanya susah 'move on' deh...
6. Hari 2 sore: Bird Watching di Sawing Rai
Sore hari, saatnya kembali ke Pulau Sawing Rai. Kali ini bukan fish feeding, tapi bird watching. Ini aktivitas seru untuk melihat burung Cendrawasih dengan mata telanjang!

Dari dermaga, kamu harus trekking sekitar 30 menit untuk menuju kawasan bukit. Di sanalah, si burung surga ini terlihat jelas sedang hinggap di pepohonan. Mereka berkicau dan terbang seolah menari-nari di udara. Cantik sekali!

Waktu terbaik untuk bird watching adalah mulai pukul 16.30-18.30 WIT, dengan biayanya sekitar Rp 100 ribu per orang. Kapan lagi, melihat burung cendrawasih langsung di habitatnya?

Di Sawing Rai, kamu bisa tidur di homestay terapung. Ya, homestay tersebut ada di atas permukaan laut di dekat pantai. Harga per malam mulai dari Rp 300 ribu-an.
7. Hari 3 pagi: Berburu sunrise
Berat hati untuk meninggalkan Raja Ampat, tapi waktu memang seyogyanya berjalan. Sebelum kembali ke Sorong di pagi hari naik kapal, baiknya kamu bangun sejak pagi buta. Sebab, panorama sunrise yang cantik jelita menanti di depan mata.

Langit pun terlihat jingga merona. Layangkan mata ke segala arah pada langitnya, kamu akan benar-benar terpana. Sang Mentari pun terlihat jelas keluar dari balik permukaan laut. Dengan catatan, ketika cuaca sedang cerah-cerahnya.

Awan-awan yang bagaikan kapas makin menghiasi langit Raja Ampat di pagi hari. Panorama sunrise bisa dilihat mulai pukul 05.00-06.00 WIT. Ngantuk sedikit, tak apalah!
8. Hari 3 siang: Belanja di Sorong
Setibanya di Sorong, jangan buru-buru ke bandaranya. Di sana, kamu kembali dapat berbelanja oleh-oleh khas Bumi Cendrawasih yakni batik Papua. Ini bisa ditemui di toko-toko sepanjang jalan ke bandara.

Salah satunya adalah Toko Aneka Batik Papua di Jl Sam Ratulangi No 89, Sorong. Tinggal pilih kemeja atau model yang Anda suka dengan harga berkisar dari Rp 100-800 ribu. Terdapat pula kain batik yang dijual Rp 35 ribu per meter. Yang unik dari batik papua adalah bermotif burung cendrawasih dan gendang. Batiknya juga penuh warna-warni lho!

Selain batik Papua, kamu masih sempat belanja roti abon gulung. Roti yang digulung ini memiliki bentuk yang besar dan ukurannya segenggaman telapak tangan orang dewasa. Terlihat, abon-abon di dalam rotinya meluber sampai keluar. Sungguh menggoda!

Roti abon gulung mudah ditemui, seperti yang terkenal di Toko Roti Billy Bakery di Jalan Ahmad Yani, Sorong. Satu rotinya dijual seharga Rp 10 ribu. Cocok juga untuk oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Continue...


Komentar

Postingan Populer