Summer Fun in Japan

Apa yang ada di benak kamu ketika mendengar "Jepang" ?
Hi-Tech, modern, kartun, manga... and how about they culture ? para pekerja keras, tepat waktu, terorganisir... itu lah yang ada dalam benak saya.. Negara ini menjadi salah satu negara impian yang ingin saya kunjungi, dan ini negara paling jauh pertama yang saya kunjungi.
Saya suka solo backpacker tapi bukan berarti saya tidak suka pergi ramai-ramai juga, namun terkadang untuk mengajak teman-teman travel ada saja kendalanya, dari ga punya ijin cuti, kendala uang atau mereka ga terlalu interested banget sama tempat yang akan dikunjungi, jadi ya mau tak mau harus membiasakan diri pergi sendiri tapi ga usah khawatir keuntungannya kita bisa dapat teman baru apalagi dari berbagai penjuru dunia, caranya ? nanti ada di tips di bawah ya..

Perjalanan di Jepang saya mulai dari Osaka, karena penerbangan tiba di Kansai dan berencana untuk tinggal 2 hari di Osaka, sesampainya di Osaka saya membeli tiket Osaka Amazing Pass for 2 days, tiket ini berlaku untuk Subway, Tram dan Bus jadi bisa dipake sepuasnya selama 2 hari, seharga 3000 yen, kartu ini tidak bisa dipake untuk kereta JR, kalo mau coba naik kereta JR harus beli lagi tiket terpisah. Keuntungannya selain bisa dipake sepuasnya untuk transport juga ada beberapa tempat yang ga usah bayar tiket masuk tinggal nunjukin kartu ini saja dan ada beberapa tempat yang kita dapet diskon, juga untuk food store, cek website nya disini : Osaka Amazing Pass

Untuk sampai ke Osaka (Pusat kota) bisa naik kereta atau bus, harus membeli tiket terpisah satu kali jalan dan ga bisa pake Osaka Amazing Pass, karena bandara Kansai ini terletak di luar kota Osaka.

Di Jepang jalur kereta nya superrrr ribet, buat orang awam seperti saya yang pertama kali datang ke negara maju seperti Jepang benar-benar membuat saya pusing, ini lebih ribet daripada Singapore, karena di Jepang itu perusahaan keretanya tidak ditangani oleh satu perusahaan kereta.
Untuk route map nya bisa klik disini : Osaka Route Map

Lebih gampang lagi pake google map, ketik stasiun asal ke stasiun tujuan dan disitu akan menunjukan detailnya termasuk tarif nya.



Perjalanan pertama dimulai ke Dotonburi, dari Kansai saya beli tiket satu kali jalan ke Namba station, seharga 920 yen, di namba saya drop bag backpack saya di locker sewaan seharga 600 yen, di namba banyak banget kok locker di tiap exit ada, tinggal cari kita mau keluar lewat exit mana, siapin uang koin 100 yen ya.. karena locker ini locker koin.
Sesampainya di Dotonburi banyak sekali tempat makan dan sepertinya ini tempat paling ramai dikunjungi di sana. Food counter, shooping center dan vending machine dimana-mana. Disana banyak sekali game center dan pengunjungnya bukan hanya anak-anak saja, orang dewasa sampai orang tua juga banyak.


Dotonburi Street

Vending Machine everywhere




Display food look so real

























Dotonburi River

Don't forget to try the foods when you are in Japan, its so delicious !!



Di hari kedua saya mengunjungi Osaka Museum of Housing and Living, ini adalah replika bangunan yang dibuat ulang sehingga kita merasa hidup pada jaman Osaka masa lampau pada masa Periode Edo, ini satu-satunya museum rumah terbesar yang bertempat di dalam gedung, seperti desa di dalam gedung tepatnya lengkap dengan suasana siang dan malam yang bisa berubah setiap menit. Pengunjung bisa menyewa kimono disini, bisa masuk dan duduk-duduk atau pun sekedar photo-photo di dalam rumah, setiap rumah berbeda satu sama lain namun dengan konsep rumah desa dan kuno, sederhana, bersih dan rapih rumah khas gaya Jepang. Ticket masuk seharga 600 yen, bisa dapat diskon jika punya Osaka Amzing Pass.
Info lengkapnya mengani Osaka bisa di klik disini : Osaka Info
















 




Oh.. Halooo..










Setelah keluar dari museum kita bisa melihat-lihat rumah miniaturdan perabot antik lengkap dengan lighthing dan audio story, keren banget..

























Jika berkunjung di musim panas, ada banyak sekali festival seperti festival yang saya hadiri waktu itu  yaitu Tenjin Masturi Festival, festival ini di adakan 2 hari dan sebagai penutupan di hari kedua akan diadakan festival kembang api selama 2 jam non-stop. Acaranya dimulai dari Osaka Temmagu Shrine, saya waktu itu tidak mengikuti acaranya dari awal, tiba disana pada sore hari tepat pada acara penutupan untuk hari pertama, dari informasi yang saya dapat biasanya di acara di hari kedua hampir semua orang akan ikut berpartispiasi menyaksikan kembang api, Festival Matsuri itu sendiri diselengarakan untuk mendoakan keberhasilan dalam tangkapan ikan atau keberhasilan panen, juga untuk kesuksekan bisnis, kesembuhan dan kekebalan penyakit, keselamatan dari bencanan dan ucapan terima kasih setelah berhasil menyelesaikan tugas berat. Festival ini berupa prosesi arak-arakan orang dia atas tandu besar dan juga objek pemujaan, dan ada juga tekomi yaitu laki yang berpakain wanita, para pemain dan penonton berpakain tradiotional







Hari terkahir di Osaka saya sempatkan mengunjungi Osaka Museum Castle menggunakan sepeda dengan teman-teman saya dari hostel tempat saya menginap, kami akan menyempatkan melihat festival kembang api sebagai upacara penutupan upacara Matsuri yang diselengarakan dari kemarin di Osaka. Perjalanan di tempuh kurang lebih 30 menit dari Fukushima (tempat hostel saya menginap).

Osaka Castle Museum

Pre-wed photo shoot



Upacara penutupan festival Matsuri yang akan ditutup dengan pesta kembang api selama 2 jam non stop.



Dari Osaka saya menuju Kyoto malam itu juga dengan menggunakan kereta JR - Tokaido Sanyo Line dengan seharga 560 yen, dengan jarak kurang lebih 54 km dengan waktu tempuh menggunakan kereta hanya 30 menit saja.
Setelah tiba di Kyoto jangan lupa beli ticket Kyoto bus one day pass, karena saya ingin menggunakan bus sebagai trasnportasi saya selama di Kyoto jadi membeli tiket ini jauh lebih hemat, untuk membeli one day pass tersebut bisa di beli di tempat terminal bus yang jaraknya tidak jauh dari station Osaka, cara belinya tidak berupa loket karcis tapi berupa vending machine tinggal pilih mau yang pake berapa hari masukan uangnya dan ambil kartunya di kotak bawah. cek websitenya di Kyoto City Bus Pass
Kyoto merupakan tempat yang bagus untuk dikunjungi dan menurut saya untuk harga makanan dan transport disini lebih murah daripada di Osaka, disini  jauh lebih tenang dan udaranya terasa sangat bersih. Awalnya saya berencana untuk berkeliling Kyoto dengan menggunakan sepeda namun karena cuaca waktu itu hujan terus disana jadi ya saya pilih naik bus saja.
Untuk sewa sepeda di Kyoto harga kisarannya 500 yen untuk sehari penuh. Itu adalah harga sewa sepeda di hostel tempat saya menginap, tapi banyak juga tempat penyewaan sepeda disana.
Parkilah di tempat yang seharusnya, tidak boleh parkir sembarangan, apabila melihat tanda dilarang parkir sepeda jangan sekali-kali melanggarnya karena petugas tidak segan-segan akan membawa sepeda terebut dan jika ingin menembusnya kembali di harus kan membayar 6000 yen.

Tempat yang saya kunjungi di hari pertama di Kyoto :
- Yasaka Jinje - Shrine
- Gion Area
- Nishiki Food Market
- Pontocho Alley

Yasaka Jinje - Shrine ini tempat bagusss banget.. Shrine tapi begitu kita masuk lebih dalam lagi pemandangannya indah menyejukan mata, bukit yang indah serta udara nya yang segar namun sepertinya orang sana sudah bosan mungkin dengan pemandangan indah ini, karena semua orang hanya menunduk memandang handphone dan berjalan sambil bermain pokemon go, anak-anak, remaja, orang tua, unbelievable.. takjub saya...




































Di Gion kalo beruntung kita bisa ketemu Geisha loh.. bukannya grup band Geisha ya, tapi Geisha beneran. Pada jaman dulu Geisha di artikan sebagai sebagai gadis penghibur yang mengandung konotasi prostitusi, namun sekarang lebih ke seniman orang seni yang terampil dalam seni tradisonal Jepang seperti music, menyanyi dan upacara minum teh.

Sesuatu mengenai Jepang sangat menarik buat saya, saya suka belajar budaya dan mengenal lebih jauh tentang budaya dari seluruh dunia, karakteristik orang disana, bisa melihat dan merasakanya secara langsung adalah kesenangan tersendiri buat saya.
Area ini didominasi oleh restoran kelas mewah dengan bangunannya yang traditional, baru mau coba masuk restonya saja saya sudah takut duluan dengan daftar harga menunya. hehe..



























 




  
Untuk pecinta kuliner sepertinya harus mengunjungi tempat ini, Nishiki Food Market dalah pasar tradisional terbesar di Kyoto. Pasar tradional yang ada di benak saya pastinya kotor, bau dan kumuh namun ini sangat-sangat berbeda, pasarnya bersih tertata dengan rapih dan tidak ada bau-bau amis atau busuk. Ada banyak toko yang menjual makanan juga oleh-oleh. Kebanyakan toko-toko disini akan tutup pukul 4 atau 5 sore, padahal matahari masih terlihat di atas, di sana siangnya lebih panjang malam lebih pendek kita akan benar-benar melihat matahari terbenam sekitar pukul 7 sampai 8 sore di mana matahari benar-benar tenggelam, dan pukul 5 pagi matahari sudah terbit lagi.
Saya tidak sempet makan karena waktu itu tokonya sudah mulai tutup jadi beralihlah saya ke Pontocho Alley untuk makan sushi on conveyor asli dari Jepang. Setelah melihat-lihat ada satu restuarant sushi yang harganya normal buat saya, tapi untuk makan disana harus rela antri panjang saya agak penasaran apa yang bikin resto ini banyak diminati sehingga mau makan saja harus antri panjang begini, enak kah atau karena murah kah.. Let's see..
Setelah masuk, pengunjungnya di dominasi turis, setiap plate berbeda warna, setiap warna berbeda harga dan ini enak!!




Hari itu adalah hari terkahir saya di Kyoto karena malam harinya saya akan pergi dengan bus malam menuju Fuji, yeyyyy.. can't wait for that.
Hari terakhir disini saya tidak mau menyianyiakannya, sebetulnya cape juga karena dari awal tiba di Jepang saya tidak hentinya keluyuran,

Rencana hari ini :
- Kinkakuji atau Golden Temple
- Fushiinari (Bamboo Groove)

Yuppp... hanya 2 tempat saja hari ini, karena :
- Saya bangunnya siang
- Jarak dari satu tempat ke satu tempatnya lumayan jauh
- Harus kembali ke hostel sebelum jam 7 malam karena akan pergi ke Fuji dengan bus malam


Kinkakuji atau Golden temple disebut golden temple karena temple nya dilapisi cat emas dan diharus kan membayar tiket masuk 400 yen untuk bisa masuk kesana, tiketnya seperti ini.

Tiket masuk Kinkakuji

Kinkakuji (Kuil Pavilion Emas) adalah nama umum untuk Rokuonji (Kuil Taman Rusa) kuil ini dibangun pada tahun 1397, kuil ini sengaja dibangun untuk Shogun Ashikaga Yoshimitsu sebagai vila peristirahatannya. Bangunannya megah dan berkilau serta taman yang luas dengan bunga-bunga indah. 












Fushimi Inari 











Ahhhh... akhirnya sampai juga ke Fuji, setelah menempuh perjalanan selama 9 jam dengan bus tibalah saya di Fuji, ya tuhan.. pemadangannya bagus bangetttttt. Dari Kyoto saya menggunakan bus untuk bisa sampai ke Fuji, dengan meggunakana Express bus Kintetsu seharga 6200 yen destinasi saya ke Kawaguchiko, bus tersebut berangakat dari Kyoto station, dengan lama perjalananan 9 jam. Untuk jadwal keberangkatan dan lokasi pembelian ticket bisa di cek disini : Kintestu Bus 

Tiba di hostel saya drop bag dan langsung booking sepeda, aduh disana hitungan sewa sepedaanya perjam, kalo tidak salah 3 jam pertama 200 yen dan satu jam berikutnya 100 yen, weleh..weleh.. kaya tarif parkir ini..
Bagi yang tidak suka bercape ria bisa kok beli ticket bus ada yang untuk 2 hari untuk semua Line, Red Line untuk sekitar Lake Kawguchiko, Green Line untuk sekitar lake Saiko dan Blue Line untuk sekitar lake Shijiko. Harga tiketnya 1200 yen untuk 2 hari (Red and Green Line) dan 1500 yen untuk 2 hari for all line (Red, Green and Blue Line), harga tersebut untuk harga orang dewasa sedangkan untuk anak-anak setengah dari harga dewasa. Route map nya bisa dilihat disini : Bus Route Mt Fuji



Sightseeing bus ticket 

Di sini nyaman banget, ini jadi tempat favorite saya di Jepang ... Bunga-bunga asli, buah-buahan dan sayuran segar organik, udaranya sejuk, airnya dingin. Disana walaupun banyak sekali bunga liar tapi keindahanya tetap terjaga rapih. 














Saiko Iyashi No Sato Nenba adalah sebuah desa yang berdiri di tepi barat danau saiko fuji, desa ini hancur oleh tanah longsor dan topan pada tahun 1966, empat puluh tahun kemudian desa yang beratapkan jerami tersebut di rekontruksi ulang sebagai museum terbuka dan sebagai desa pengrajin traditional dimana orang bisa belajar seni dan kerjinan tradional yang berbeda. Ticket masuk seharga 350 yen.
Desa ini sekarang terdiri dari 20 rumah yang diubah menjadi toko-toko, restauran museum dan galery. Di luar area desa ini ada pedangang lokal yang menjual buah-buahan segar. 
Dari atas desa ini kita bisa melihat pemandangan yang sangat dengan gunung dan bukit-bukit disekitarnya.  
  



















Dari Fuji saya menuju Tokyo dan dari sana nanti saya kembali ke Indonesia, dua hari di Tokyo saya habiskan bersantai saja di hostel  tidak banyak tempat yang saya kunjungi karena sudah kelelahan hampir setiap hari saya jalan, di samping itu ini kota ramai sekali lebih ramai dari beberapa kota yang yang saya kunjungi sebelumnya. Di Tokyo saya beli Pasmo card yang uangnya nanti bisa di refund kalo mau masih ada sisa.
Waktu itu saya menyempatkan mengunjungi Harajuku street yang fenomenal dan Asakusa, dimana orang-orang disana berdandan aneh namun unik mirip seperti tokoh kartun, terkesima saya melihatnya sampai lupa mau taking photo.. haduhh..
Di Asakusa juga tidak kalah ramai, disana banyak sekali resto-resto dengan harga murah dan makanannya juga enak.


"Tips backpacker untuk trip ke Jepang solo trip tanpa tour guide"

Perjalanan sendiri backpacker tanpa tour guide jauh lebih menarik dan menantang, saya pulang ke Indonesia dengan cerita dan pengalaman baru juga nambah teman baru dari berbagai negara.
Untuk teman-teman yang mempunyai rencana ke Jepang dan solo backpacker apalagi perempuan seperti saya, tidak usah khawatir disana negaranya aman.

  • Tinggal lah dihostel selain harganya jauh lebih murah, disana banyak banget temen-temen dari berbagai belahan dunia yang melakukan perjalan sendiri.


  • Pilih hostel yang strategis dan lokasinya aman apabila kita pulang kekemaleman baca juga review mengenai hostel tersebut, bisa cari-cari di internet atau tanya teman yang sudah pernah ke Jepang tanya mereka seperti apa gambarannya. 


  • Mau yang lebih irit lagi ? cari teman di Couchsurfing yang mau nampung kita selama di Jepang, ini bisa meminimalkan budget, kalo saya belum berani pake cara ini saya pake hanya untuk hang out bareng saja sama orang-orang lokal disana. 


Info tambahan :


  • Bawa payung kecil, lebih praktis dan ringkas ini bisa sangat bergunan dikala hujan atau panas. Seperti waktu itu saya berkunjung di musim panas tapi tiba-tiba bisa seharian hujan tanpa henti. Karena hal ini pernah saya alami, waktu jalan tiba-tiba hujan saya berteduh saya pikir hujanya akan cepat reda setelah 1 jam berlalu berlum reda juga dan sudah hampir larut malam, saya khawatir tidak ada bus lagi, jadi terpaksa beli payung di seven 7 seharga 700 yen.


  • Gunakan lotion anti nyamuk jiika akan berkunjung ke Arashiyama "Bamboo Grove"  Kyoto.
  • Bawa Padlock atau gembok, dihostel biasanya ada lemari untuk menyimpan barang-barang penting namun tidak ada gemboknya jadi pakai gembok sendiri.
  • Kabel roll untuk yang punya gadget lebih dari satu, di setiap bed biasanya cuma ada satu colokan.


Gimana saya ngitung budget ?

Untuk maskapai yang saya pakai waktu itu saya apakai Air Asia,
dengan rute keberangkatan :
Jakarta - Kuala Lumpur (transit) - Kuala Lumpur - Kansai Osaka

rute kepulangan :
Tokyo - Kuala Lumpur - Kuala Lumpur - Jakarta
Untuk kepulangan dari Kuala Lumpur - Jakarta saya pakai Lion Air

Ticket saya beli terpisah-pisah karena setelah saya hitung harga berbeda, karena :




  • Setelah saya cek harganya lebih murah jika beli tiket terpisah pisah walaupun satu maskapai.
  • Karena waktu itu transit di KL dan saya belum pernah kesana jadi menyempatkan waktu sedikit untuk explore di KL.
  • Walaupun beli tiket terpisah-pisah pastikan satu maskapai atau jarak waktu tiba di airport transit dan kebernagkatan berikutnya cukup lama, sehingga menghindari ketinggalan pesawat karena pesawat delay. Untuk yang ga mau ambil resiko mending beli tiket yang langsung ke destinationnya.
Untuk pilihan hostel banyak sekali pilihannya semuanya tergantung masing-masing individu, bisa search di hostelworld.com, booking.com, atau airbnb. Saran saya jika pergi berkelompok mending sewa apartement jadi bisa share cost.

Selain saya bawa makanan tahan lama dari Indoensia, saya juga cuma mematok budget 1000 yen sehari untuk makan maksimalnya.

Tips lain :
  • Cari tau tempat yang akan di kunjungi di Jepang, tidak semua tempat bisa dikunjungi secara gratis, itu ada biaya ticket masuknya, saya selalu cari tempat yang bisa dikunjungi tanpa harus bayar-bayar ticket masuk karena saya berusaha untuk menekan budget kecuali kalo tempat tersebut mempunyai keunikan dan rasanya saya harus datangi, Info nya bisa dilihat disini, Japan Guide, disini ada mengani sedikit rangkuman mengenai tempat tersebut jam operasioanl dan biaya tiket apakah itu gratis atau harus bayar.
  • Hitung biaya penginapan selama disana
  • Buat itinerary perjalanan, apalagi dengan pake google map seperti yang saya jelaskan di atas bisa dengan mudah menghitung berapa biaya trasnportasi.
  • Hitung perkiraan biaya makan.


"Menghitung biaya perkiraan makan selama di Jepang"
Untuk budget yang satu ini agak susah di prediksi, namun untuk menekan budget bisa disiasati, saya bawa beberapa makanan dari Indonesia yang bisa tahan lama dan beberapa cemilan karena saya doyan makan. Saya suka makanan sehat, tapi makan sehat tidak berarti harus mahal jadi uangnya bisa saya alokasikan ke kebutuhan yang lain.


  • Saya minimal makan berat (nasi/carbo) setiap hari 2 kali sehari, makan siang dan malam, dengan budget maksimal 1000 yen sehari.
  • Seven 7 adalah surganya makanan murah, sehabis pulang jalan-jalan bisanya saya menyempatkan ke Seven Eleven untuk beli makan malam, saya beli 2 makanan siap makan untuk makan malam saat itu dan untuk makan siang besok, sesampainya di hostel disimpan di kulkas dan kalo mau dimakan tinggal di masukan ke microwave.
  • Saya juga beli roti tawar, telor, dan jus yang harganya kurang dari 500 yen itu bisa untuk 2 hari, dan jus kemasana besar seharga 150 yen untuk 2-3 hari.




Makanan di resto under 500 yen

  • Bawa botol kosong, membeli air mineral disana cukup mahal rasanya jika harus selalu membeli. Untuk ukuran botol 600ml saja di banderol dengan harga 100 yen atau setara dengan 13.000 rupiah. Buat orang seperti saya yang gampang haus itu pemborosan sekali. Strateginya bawa botol kosong yang bisa di isi ulang, di sana air dari keran bisa langsung di minum dan di public area juga ada keran untuk minum.  


Takut untuk traveling sendiri dan ga bisa bahasa Jepang, kalo nyasar gimana?


  • Saya juga ga bahasa Jepang untuk bisa traveling ke Jepang.. kalo nyasar saya nanya, memang komunikasi adalah modal utama, saya sendiri saja cuma bisa bahasa English yang seadanya, dan memang tidak semua orang Jepang pun bisa bahasa English, trik saya pake google translate selama di Jepang saya ketik dalam bahasa Indonesia/English hal apa yang akan saya tanyakan dan translate ke bahasa Jepang, yang muncul sih pasti tulisan kanji karena saya pun ga bisa baca kanji saya cuma tunjukin saja ke mereka, dan mereka akan jelasin walapun saya ga ngerti tapi dari body language saya bisa mengerti.

  • Saya mengandalkan google map selama disana, saya beli sim card Jepang di Indonesia yang saya dapat dari tour and travel disini harganya juga ga beda jauh dengan kita beli di Jepang. Sim card yang waktu itu saya gunakan adalah J Walker ada yang untuk 3Gb untuk 8 hari dan 7,5 Gb untuk 15 hari. Dan kalo untuk pergi berdua atau rame-rame lebih murah lagi sewa modem, bisa sewa disana ataupun dari Indonesia. Di Osaka jaringan wifi dimana-mana dan free tanpa registrasi dan kuat jadi ga perlu deh pake data internet sendiri, mending paket internet nya di aktifkan nanti saja. waktu itu saya beli paket sim card yang 8 hari padahal rencana perjalanan saya 10 hari, 2 hari tersisa di Jepang saya ga bisa pake internet untuk google map karena masa berlaku nya sudah habis, merasa tersesat deh.. haha.. kalo saya tau di Osaka free wifi saya pasti akan aktifkan paketnya nanti di kota yang tidak ada free wifi seperti Osaka ini. Di sana jaringan internetnya kuat, bahkan waktu saya ke Fuji yang letaknya diantara gunung-gunung tetapi sinyal interntnya masih kenceng. 




  • Saya selalu membawa souvenir karya Indonesia bila saya akan berpergian backpacker, biasanya saya bawa gelang-gelang atau anting souvenir yang saya beli dari berbagai trip yang saya lakukann di Indonesia, seperti terakhir saya beli gelang-gelang dari Tana Toraja, gelang tersebut saya berikan lagi ke teman-teman baru yang saya temui dalam perjalanan dunia saya. Saya suka berteman katanya banyak teman banyak rejeki, hehe.. tapi bukan karena itu saya memang suka mempunyai banyak teman. 
  • Buat yang suka pedas, bawa saus sambal sachets atau cabe rawit, disana cuma ada saus tomat. Bawa lauk dari Indonesia juga ga apa-apa, seperti rendang atau ikan teri kering, sampai di hostel masukin kulkas dan kalo mau makan tinggal di panaskan di microwave. nasi bisa beli di seven-eleven, ga perlu bawa beras ya.. di hostel tidak menyediakan majic com. 
  • Pasti kan musim nya kalo mau liburan ke Jepang biar ga salah bawa baju, disana kalo winter (salju) dingin banget kalo summer (panas) ya panas banget, jangan sampai salah bawa baju ya...


"Mengapa saya memilih Jepang?" saya suka sekali film kartun Jepang, dan segala keunikan dan budaya Jepang yang membuat saya merasakannya langsung bagaimana rasanya ada di sana.
kebiasaan, dan pola pikir mereka sangat lah berbeda dengan disini semanya serba high tech, modern, tertata-tata rapih dan bersih.
Ada yang sesuatu yang lucu disana untuk truck penganggkut sampah, lengkap dengan atribut kerjanya mereka memakai helmet, masker dan sarung tangan. Truck tersebut menggunakan musik sebagai tanda dan musiknya seperti kartun anak-anak, waktu itu saya tidak tau saya pikir itu tukang jualan es krim keliling seperti disini setelah saya lihat keluar itu suara truck sampah.
Masyarakat disini sudah sadar mereka memisahkan sampah botol, daur ulang dan sampah sisa makanan, seperti di hostel tempat saya menginap disediakan 3 tempat sampah tersbut, efisien banget ya.. dan tidak semua sampah di angkut oleh truck sampah tersebut ada truck-truck tersendiri untuk menganggkut itu sesuai dengan kategori sampahnya. semuanya sudah di bungkus plastik jadi petugasnya tinggal angkut saja, wah praktis ya jadi ga kerja 2 kali.

Dan toieltnya, saya tau kalo saya akan datang ke negara yang serba hi-tech jadi saya liat dulu videonya tutorial cara pake toilet di Jepang, dimana penggunana toilet dimanjakan banget, nyiarmnya cuma cukup tekan tombol, disitu ada 3 tombol untuk menyiram area intim, area pantat dan pengering.. aduhhh.. tombol-tombol nya berada tepat di sebelah kanan, dan ada tombol untuk musik nya juga loh.. bukan music sih yang keluar, tapi suara seperti flush air yang maksudnya kalo kamu pup dan keluar suara ajaib dan malu kalo kedengeran tetangga sebelah tekan aja tombol itu, semacam pengalihan suara.. hehe.. Tapi kadang ga semua toilet nya sama ada yang model nya tempat cuci tangan berada di atas flushnya jadi air yang keluar untuk cuci tangan di tampung di dalem tempat flush dan digunankan untuk flush. Efisien...

Model flush di dinding

Model flush di samping toilet





Ada beberapa video yang belum selesai edit dan nanti akan saya sisipkan link-nya. Semoga info ini bisa membantu buat teman-teman yang berencana ingin ke Jepang.

"Bermimpilah karena tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu" - Andrea Hirata

- Have a safe trip -
  Lia

Komentar

Postingan Populer